Pisau yang tajam adalah kunci dapur yang efisien dan aman. Saat pisau dalam kondisi tajam, kamu bisa memotong bahan makanan dengan lebih mudah dan tanpa tekanan berlebih, mengurangi risiko tergelincir dan cedera. Tapi dengan banyaknya jenis alat pengasah pisau di pasaran, memilih yang paling cocok bisa membingungkan. Dalam panduan ini, kita akan mengenal berbagai jenis alat pengasah pisau, jenis bevel (sudut tajam pisau), dan sudut bilah pisau yang perlu kamu ketahui sebelum membeli.
Jenis-Jenis Alat Pengasah Pisau
Secara umum, ada lima jenis alat pengasah pisau yang paling sering digunakan. Masing-masing memiliki karakteristik yang berbeda dan cocok untuk kebutuhan tertentu. Menggunakan alat pengasah yang tidak sesuai justru bisa merusak pisau dan memperpendek umurnya.
1. Electric Knife Sharpener (Pengasah Pisau Elektrik)
Pengasah pisau elektrik menawarkan cara yang cepat dan praktis untuk mengasah pisau. Cukup gesekkan pisau ke dalam slot-nya, dan alat ini akan bekerja otomatis menggunakan batu asah kecil yang berputar. Beberapa model dilengkapi panduan sudut untuk hasil yang lebih presisi.
- Model standar: Cocok untuk dapur rumahan atau restoran yang hanya memerlukan pengasahan ringan. Desainnya ringkas dan efisien.
- Model heavy-duty: Dirancang untuk penggunaan intensif di dapur profesional. Tahan lama dan ideal untuk lingkungan kerja yang sibuk.
2. Sharpening Stone / Whetstone (Batu Asah)
Batu asah bekerja dengan permukaan abrasif untuk mengikis dan menajamkan bilah pisau. Banyak orang menggunakan cairan khusus untuk membantu proses ini. Batu asah tersedia dalam beberapa material dan tingkat kekasaran (grit).
- Arkansas stone: Terbuat dari novaculite (alami). Grit-nya bervariasi dari kasar hingga sangat halus.
- India stone: Terbuat dari aluminium oxide (buatan). Cocok untuk pengasahan halus.
- Crystolon stone: Terbuat dari silicon carbide (buatan). Paling cocok untuk pengasahan awal atau kasar.
3. Sharpening Steel / Honing Steel (Besi Asah atau Honing Rod)
Besi asah lebih sering digunakan untuk menjaga ketajaman pisau, bukan untuk mengasah dari awal. Fungsinya adalah meluruskan ujung bilah yang mulai melengkung akibat pemakaian.
- Regular cut: Terbuat dari stainless steel, paling umum digunakan.
- Diamond cut: Dilapisi abrasif berlian, efeknya mendekati batu asah.
- Combination cut: Kombinasi permukaan halus dan kasar.
- Ceramic cut: Bekerja secara lembut dan efektif untuk menjaga kesejajaran bilah.
4. Serrated Knife Sharpener (Pengasah Pisau Bergerigi)
Pisau bergerigi seperti pisau roti tidak bisa diasah dengan batu asah biasa. Diperlukan alat khusus untuk mempertahankan bentuk gerigi tanpa merusaknya.
- Elektrik: Beberapa model elektrik memiliki pengaturan khusus untuk pisau bergerigi.
- Manual: Memberikan kontrol penuh saat mengasah pisau roti atau pisau utility bergerigi.
5. Handheld Knife Sharpener (Pengasah Pisau Manual Genggam)
Kecil, praktis, dan cocok untuk koki yang sering berpindah tempat atau butuh solusi cepat di dapur profesional.
- Model tradisional: Ditarik sepanjang bilah pisau secara manual.
- Model slotted: Diletakkan di atas meja, cukup gesekkan pisau pada slot-nya.
Jenis Bevel pada Pisau
Bevel adalah bagian permukaan pisau yang diasah untuk membentuk ujung tajam. Bentuk dan jenis bevel akan memengaruhi ketajaman, daya tahan, dan kekuatan pisau. Pisau dapur dari berbagai negara biasanya memiliki bentuk bevel yang berbeda, tergantung pada fungsi dan teknik memasaknya. Berikut ini beberapa jenis bevel yang umum digunakan:
-
Convex bevel
Sering disebut juga axe grind, jenis bevel ini biasa ditemukan pada pisau cleaver dan pisau untuk mencincang. Pisau dengan convex bevel memiliki kekuatan yang tinggi untuk menembus bahan makanan keras. Karena bentuknya yang melengkung, jenis ini cukup sulit diasah dan sering dianggap sebagai teknik pengasahan yang lebih khusus. -
Chisel bevel
Jenis bevel satu sisi ini banyak ditemukan pada pisau chef Jepang. Satu sisi pisau memiliki sudut, sedangkan sisi lainnya rata. Karena bentuknya asimetris, pisau dengan chisel bevel perlu dirawat secara rutin agar tetap tajam. Perlu diperhatikan juga bahwa chisel bevel tersedia dalam versi untuk pengguna tangan kanan dan kiri. -
Double bevel
Juga dikenal sebagai compound bevel, jenis ini paling umum digunakan pada pisau dapur bergaya Barat. Karena diasah di kedua sisi, pisau menjadi lebih fleksibel untuk berbagai teknik memotong. Meskipun tidak setajam bevel satu sisi, double bevel menawarkan ketahanan lebih tinggi. -
Flat bevel
Jenis bevel ini umum pada pisau chef dan pisau dapur kecil. Flat bevel mudah diasah dan menghasilkan potongan yang presisi, namun kurang tahan terhadap tekanan berat. -
Hollow bevel
Biasa digunakan pada pisau cukur dan pisau kecil lainnya, hollow bevel menghasilkan ujung yang sangat tipis dan tajam. Kekurangannya, ketajaman ini harus sering dipertahankan melalui perawatan rutin karena rentan aus. -
Sabre bevel
Serupa dengan flat bevel namun dengan sedikit variasi pada struktur dan cara pengasahannya. Pisau dengan sabre bevel cocok untuk mencincang dalam waktu lama karena lebih kuat, meskipun kurang presisi dibanding jenis lainnya.
Sudut Ketajaman Bilah Pisau
Sudut tajam memengaruhi keseimbangan antara ketajaman dan ketahanan. Semakin kecil sudutnya, semakin tajam pisaunya—tapi juga lebih rapuh.
- 30–35°: Untuk cleaver dan pisau potong berat. Kuat dan tahan tekanan.
- 25–30°: Untuk utility knife, bukan untuk dapur, tapi berguna di gudang atau area penyimpanan.
- 18–25°: Paling umum di dapur. Cocok untuk sayuran, daging, keju, dan lainnya.
- 12–18°: Digunakan pada pisau fillet dan paring. Sangat tajam tapi lebih mudah tumpul.
Istilah Penting dalam Pengasahan Pisau
- Bevel: Bagian yang diasah untuk membentuk ujung bilah.
- Edge: Bagian paling tajam yang digunakan untuk memotong.
- Grit: Ukuran kasar/halus pada batu asah. Grit rendah = kasar, grit tinggi = halus.
- Sharpening: Proses membuat pisau tumpul menjadi tajam kembali.
- Honing: Menjaga pisau yang sudah tajam agar tetap sejajar dan tidak bengkok.
- Spine: Sisi belakang pisau yang tidak diasah.
- Swarf: Serpihan logam hasil pengasahan.
FAQ
-
Bagaimana cara mengasah pisau tanpa alat pengasah?
Jika darurat, kamu bisa mengasah pisau dengan punggung pisau lain. Tapi cara ini bisa merusak kedua bilah, jadi hanya dilakukan jika sangat terpaksa. -
Apa beda pengasahan kasar dan halus?
Pengasahan kasar mengikis bagian rusak atau tumpul, sedangkan pengasahan halus mempertajam bilah untuk hasil akhir yang maksimal. -
Berapa lama umur alat pengasah pisau?
Tergantung frekuensi pemakaian dan kualitas alatnya. Alat berkualitas tinggi bisa bertahan bertahun-tahun jika dirawat dengan baik. -
Apa beda honing dan sharpening?
Sharpening = menajamkan pisau tumpul. Honing = menjaga ketajaman bilah yang masih bagus. Pisau tidak perlu diasah terus-menerus, tapi perlu sering di-hone.
Memilih alat pengasah pisau yang tepat bisa membuat perbedaan besar dalam aktivitas memasak harian maupun operasional dapur profesional. Dari electric knife sharpener yang praktis hingga sharpening stone yang presisi, masing-masing memiliki keunggulan dan fungsi tersendiri. Dengan memahami jenis-jenis pengasah, karakter bevel, dan sudut ketajaman pisau, Anda bisa memastikan bahwa setiap pisau bekerja optimal sesuai kebutuhan. Jangan biarkan pisau tumpul menghambat produktivitas Anda—pastikan peralatan dapur selalu dalam kondisi terbaik.
Butuh knife sharpener berkualitas untuk dapur rumah atau bisnis Anda? Jelajahi pilihan alat pengasah dari Restoware dan temukan solusi terbaik untuk pisau Anda.